Setiappeserta harus sudah siap dengan posisi yang sama ketika wasit memberikan aba-aba. Ketika bunyi pistol ditembakan maka peserta harus sudah meloncat ke dalam kolam renang. Peserta harus berada dalam lintasan masing-masing sesuai hasil undian yang di dapat. Di larang melakukan kecurang apapun itu alasanya.
November 7, 2022 2 min read Berikut ini adalah aturan perlombaan renang. Aturan ini adalah aturan yang berlaku secara internasional yang dikeluarkan oleh FINA Fédération internationale de natation dan PRSI. Daftar isi 1Aturan Perlombaan RenangA. Ketentuan UmumB. Sistem PertandinganC. Sistem Waktu PertandinganD. Sistem Penilaian PertandinganE. Persyaratan Tim dan PemainF. Peraturan Tambahan. Aturan Perlombaan Renang Seluruh perlombaan renang nomor perorangan individual races harus dilakukan pemisahan antar gender Perenang yang berenang seorang diri untuk mendapatkan kualifikasi, harus bisa menyelesaikan jarak renang secara keseluruhan Seorang perenang harus bisa menyelesaikan perlombaan diukuran lintasan yang sama dari start sampai finish Disemua nomor perlombaan, perenang yang melakukan pembalikan harus menyentuh fisik dinding di ujung kolam atau lintasan, pembalikan harus dilaksanakan pada dinding dan tidak boleh melangkah atau bertolak dari dasar kolam Pada nomor gaya bebas, perenang boleh berdiri di dasar kolam, akan tetapi tidak diperbolehkan untuk berjalan Tidak diperbolehkan menarik tali lintasan Tidak diperbolehkan menunggu perenang di lintasan lain, hal ini bisa mengakibatkan hal ini terjadi dan dilakukan secara sengaja, maka wasit akan melaporkan pelanggaran ini kepada panitia serta organisasi dimana perenang tersebut bernaung Ketika perlombaan dilakukan, perenang tidak boleh menggunakan alat bantu yang membantu kecepatan berenang, membantu daya tahan, serta daya apungnya contohnya seperti sarung tangan bersirip, dan sebagainya. Peralatan yang boleh digunakan adalah kacamata renang serta tempelan lainnya yang sudah mendapat persetujuan dari komite Kesehatan Olahraga FINA Apabila ada perenang yang tidak terdaftar di suatu nomor perlombaan masuk ke air pada saat perlombaan berlangsung sebelum perenang lainnya menyelesaikan perlombaan tersebut, maka perenang harus di diskualifikasi di nomor perlombaan yang diikutinya Dalam satu regu estafet harus terdiri dari empat orang perenang Di nomor estafet, sebuah regu akan didiskualifikasi apabila salah satu anggota regu sudah melompat dari titik start sebelum anggota yang terdahulu menyentuh ujung dinding Suatu regu estafet akan terkena diskualifikasi apabila ada anggota regunya yang tidak terdaftar melakukan renang saat perlombaan sedang berlangsung sebelum keseluruhan perenang dari seluruh regu mencapai finish Sebelum melakukan perlombaan estafet, semua anggota regu dan urutannya harus dilaporkan terlebih dahulu. Setiap anggota regu hanya boleh melakukan pertandingan di nomor perlombaan tersebut sebanyak satu kali. Susunan regu estafet boleh diganti antara penyisihan atau final disuatu nomor perlombaan, asalkan perenang yang ada di dalam regu tersebut tidak berubah dan sudah disampaikan sebelumnya oleh klubnya. Diskualifikasi bisa dilakukan apabila urutan perenang tidak sesuai dengan yang didaftarkan. Penggantian perenang hanya boleh dilakukan apabila berada dalam keadaan darurat dan harus ada surat keterangan dari dokter Apabila perenang telah selesai melakukan perlombaan estafet, maka harus segera meninggalkan kolam dan tidak mengganggu perenang lainnya yang belum selesai lomba. Apabila perenang tidak mematuhi aturan ini, maka regu estafetnya akan di diskualifikasi Apabila pelanggaran mengancam keberhasilan seorang perenang, maka perenang yang dilanggar diperbolehkan mengikuti seri berikutnya. Apabila pelanggaran terjadi di acara final, maka wasit boleh memerintahkan untuk mengulang lomba Tidak diperbolehkan untuk menggunakan penarik serta alat bantu lainya ataupun rencana serupa yang mengakibatkan efek demikian A. Ketentuan Umum Peraturan cabang renang pada Olimpiade Budaya 2014 adalah peraturan dari FINA dan PRSI yang disesuaikan oleh panitia Olimbud 2014. B. Sistem Pertandingan Sistem Pertandingan pada kompetisi ini menggunakan sistem gugur. Kategori yang dimainkan untuk Tabel Olimbud 1 dan Olimbud 2 adalah sama yaitu 50 M gaya Punggung putra dan putri 50 M gaya bebas putra dan putri 50 M gaya dada putra dan putri 50 M gaya kupu-kupu putra dan putri Estafet gaya ganti putra dan putri Estafet gaya bebas putra dan putri Untuk Estafet ada ketentuan lebih lanjut, bisa dilihat di bagian peraturan tambahan . Menggunakan peraturan satu kali start one fall start. Semua nomor yang dilaksanakan langsung final timed final. Peserta hanya boleh turun pada nomor-nomor yang telah didaftarkan. C. Sistem Waktu Pertandingan Tidak ada batasan waktu, pertandingan dianggap selesai jika sudah mendapatkan juara. D. Sistem Penilaian Pertandingan Berlaku sistem diskualifikasi. Diskualifikasi tidak dikenai denda apapun. Ketentuan diskualifikasi i Berenang menggunakan gaya yang tidak sesuai dengan gaya yang dipertandingkan; ii Peserta mendahului start sebelum aba-aba dibunyikan; iii Peserta finish dengan tata cara yang tidak sesuai ketentuan yang ditentukan seperti a gaya kupu-kupu dan gaya dada harus dengan 2 tangan; b gaya punggung dan gaya bebas harus dengan 1 tangan. Pemenang adalah yang mencapai garis finish tercepat dengan ketentuan yang seharusnya. E. Persyaratan Tim dan Pemain Pemain yang mempunyai penyakit tertentu, diwajibkan membawa obat-obatan pribadi Setiap tim wajib menyerahkan nama peserta yang mengikuti lomba. Pakaian yang digunakan untuk perlombaan merupakan pakaian renang. Aksesoris tidak dibenarkan dipakai selama pertandingan power balance, phiten,dll. F. Peraturan Tambahan. Panitia pelaksana perlombaan merupakan institusi terakhir yang menentukan setiap persoalan yang belum/tidak tercantum dalam peraturan perlombaan, akan dimusyawarahkan oleh ketua perlombaan sebagai keputusan terakhir. Beberapa peraturan akan dibicarakan lebih dalam dan difasilitasi oleh panitia pada Technical Meeting. Bila jumlah tim dilombakan pada nomor estafet kurang dari 3 tim, maka nomor tersebut tidak dilombakan. Kontingen hanya boleh mengirim maksimum 2 pemain pada setiap nomor yang diikutinya. Seorang pemain hanya boleh bermain maksimal di 2 nomor berbeda kecuali nomor estafet. Jurusan atau kontingen yang tidak mengirimkan perwakilan/peserta yang sudah didaftarkan tidak hadir saat perlombaan akan dikenakan denda sebesar Rp Keputusan wasit tidak bisa diganggu gugat. Aturan FINA Renang Bagiandari tubuh perenang harus memecah permukaan air selama perlombaan, kecuali disaat melakukan pembalikan dan sepanjang 15 meter setelah melakukan Start dan setelah melakukan pembalikan, diperkenankan tenggelam sama sekali. Pada jarak tersebut (15 M), kepala harus sudah memecah permukaan air. 2. Gaya Punggung (Backstroke) Gaya bebas merupakan salah satu gaya atau cara berenang yang digunakan dalam cabang olahraga renang. Teknik renang gaya bebas yaitu posisi dada dan wajah menghadap ke permukaan air. Sementara itu posisi kedua tangan mengayuh lurus ke depan dan kedua kaki bergerak seperti mencambuk air. Sedangkan pernapasan dilakukan ketika kepala miring ke samping dan tangan keluar dari permukaan air. Berenang dengan gaya bebas dapat membuat perenang melaju lebih cepat dibandingkan dengan gaya renang teknik, dalam renang gaya bebas juga terdapat aturan-aturan standard yang sudah ditetapkan, mulai dari aturan dasar hingga aturan-aturan dalam pertandingan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan mengenai aturan-aturan dalam renang gaya bebas1. Aturan StartPenting untuk mengetahi aturan start yang benar untuk menghindari kesalahan renang gaya bebas yang dapat menyebabkan diskualifikasi. Pada dasarnya, aturan start renang gaya bebas hampir sama dengan gaya dada dan gaya kupu-kupu. Perbedaan ketiganya hanya terletak pada sudut yang dibuat saat masuk ke dalam air. Gaya bebas dan gaya kupu-kupu, sudutnya sekitar 15 derajat. Sementara itu, dalam aturan start gaya bebas juga memiliki teknik-teknik tertentu, yaitu sebagai berikutSikap yang benar ketika melakukan start yaitu posisi badan membungkuk dengan pandangan lurus ke depan. Sementara itu, posisi kedua tangan diluruskan ke belakang dan ujung jari-jari kaki dikaitkan pada bibir balok dibungkukkan menghadap ke air kolam dengan tangan yang diayunkan ke kedua lengan ke depan agar tubuh ikut terdorong majuTubuh terdorong maju dan agak condong ke permukaan air. Kemudian, ketika tubuh melayang, usahakan lengan dan kaki serta sikap tubuh saat meluncur ke dalam air tetap Aturan PembalikanPeraturan renang gaya bebas mengenai pembalikan yaitu, perenang diharapkan untuk dapat melakukan pembalikan ke kanan maupun ke kiri dengan gerak cepat. Jika tangan kanan menyentuh dinding kolam, maka harus memutar badan kea rah kiri. Tangan kanan yang menyentuh dinding kolam tersebut diletakkan pada dinding kolam agak ke arah kiri dengan jemari yang menghadap ke kiri itu, ketika menggunakan kecepatan maju ke arah depan, kedua kaki serta pantat diputar ke dinding, lalu tangan yang menyentuh dinding ditekukkan. Lepaskan segera tangan yang tadi menempel pada dinding dan luruskan ke depan. Sementara itu, kedua kaki diluruskan kuat-kuat ketika menolak dinding kolam agar meluncur ke setidaknya dua teknik ketika melakukan pembalikan dengan gaya bebas, yaitu teknik salto dan tanpa salto. Berikut adalah penjelasan masing-masing teknik yang pertama, yaitu teknik pembalikan gaya bebas dengan salto. Pembalikan dilakukan pada saat jarak tubuh sekitar satu lengan dari tempat berbalik. Cara melakukannya adalah pertama-tama, salah satu lengan berada di samping tubuh. Ayunan tangan dan kepala ditundukkan hingga dada, kemudian secara bersamaan kedua lutut ditarik ke perut dengan menggunakkan hentakkan punggung, ayunan kedua tangan, kaki, lalu tubuh akan berputar. Tubuh akan berhenti berputar ketika kedua telapak kaki sampai ke dinding kolam dengan posisi telentang. Lalu bersamaan dengan tolakan kaki, badan diputar hingga telungkup dan posisi lengan lurus setelah kedua yaitu, teknik pembalikan gaya bebas tanpa salto. Cara melakukannya yaitu, kaki ditarik mendekat ke dinding kolam, lalu salah satu lengan diposisikan menyamping lurus bersamaan dengan tolakan kedua kaki dari dinding kolam. Setelah itu, kedua lengan diluruskan ke depan sejurus dengan kaki depan lepas landas dan kedua lengan lurus di depan meskipun masih berada dalam posisi menyamping dengan dorongan kaki yang kuat mendorong tubuh menjadi posisi telungkup. Untuk mendapatkan kaki yang kuat, coba lakukan latihan untuk pergelangan kaki agar cepat terbiasa mendorong tubuh dengan Peraturan Perlombaan Renang Gaya BebasDalam perlombaan gaya renang, terdapat aturan-aturan standard yang ditetapkan oleh pihak penyelenggara. Berikut adalah harus dapat melakukan finish dalam lintasan yang sama dengan ketika melakukan perlombaan renang, seorang perenang harus menyentuh ujung kolam atau lintasan ketika melukan pembalikan. Pembalikan yang diwajibkan adalah dari dinding kolam dan dilarang untuk mengambil langkah dari dasar nomor pertandingan renang gaya bebas atau nomor pertandingan gaya ganti, perenang tidak akan didiskualifasi jika berdiri di dasar akan dikenakan diskualifikasi jika mengganggu perenang lainnya dengan cara menyebrang ke lintasan peserta atau perenang tidak diperkenankan untuk menggunakan alat yang dapat menambah kecepatan, daya tahan, dan daya renang saat Aturan Umum Perlombaan RenangSelain aturan renang gaya bebas mengenai start dan pembalikan, kini kita akan membahas mengenai aturan perlombaan renang secara umum. Berikut adalah poin-poin aturan umum pada perlombaan diwajibkan berada pada lintasannya masing-masing sesuai dengan keputusan panitia atu sesuai terjadi suatu pelanggaran yang dapat menghilangkan kesempatan menang bagi peserta lain, maka ketua pertandingan dapat memperkenankan peserta tersebut untuk berlomba ulang pada babak lomba dapat dinyatakan menang jika telah menyelesaikan seluruh jarak renangnya terlebih nomor perlombaan estafet, akan dinyatakan diskualifikasi jika ada perenang yang kakinya terlepas dari tempat start sebelum peserta menyentuh dinding terlebih dahulu, kecual jika perenang tersebut kembali ke tempat start dan cukup pada dinding Aturan Khusus pada Perlombaan RenangDalam perlombaan renang pada umumnya, baik itu renang gaya bebas, kupu-kupu, dada, dan gaya punggung, terdapat aturan-aturan khusus yang diwajibkan kepada para peserta, yaitu sebagai berikutTidak ada pengelompokkan kelas maupun perlombaan renang mengikuti aturan yang ditetapkan oleh PRSI/ nomor perlombaan dilaksanakan langsung sampai final atau nomor perlombaan menggunakan aturan 2x nomor perlombaan hanya diwakili oleh satu orang untuk setiap peserta diharuskan mengikuti minimal 1 nomor dan maksimal 4 nomor yang ingin melakukan protes, protes harus dinyatakan secara resmi. Protes dapat diterima oleh ketua perlombaan jika memenuhi ketentuan-ketentuan, seperti a. Protes harus disampaikan secara tertulis dan ditandatangani oleh manager bersangkutan. b. Protes diajukan paling lambat 30 menit setelah nomor/acara perlombaan yang diprotes berakhir dan disertai dengan pembayar. 6. Sistem Penilaian PertandinganSelain aturan umum dan khusus, juga terdapat sistem penilaian pertandingan yang diberlakukan oleh panitia acara perlombaan renang, baik gaya bebas maupun gaya renang lainnya. Berikut adalah diberlakukan sistem peserta dinyatakan didiskualifikasi, tidak akan dikenakan biaya apapun atau diskualifikasi a. Peserta menggunakan gaya yang tidak sesuai dengan yang dipertandingkan b. Peserta melakukan start sebelum diberi aba-aba terlebih dahulu c. Peserta melakukan finish yang tidak sesuai dengan cara standard yang sudah dinyatakan menang jika telah mencapai garis finish tercepat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan tanpa tadi peraturan-peraturan renang gaya bebas, mulai dari aturan ketika melakukan start, pembalikan, hingga aturan umum maupun khusus saat perlombaan renang dan sistem penilaian pertandingan. Masing-masing aturan ini adalah yang diberlakukan secara umum pada perlombaan renang gaya bebas maupun renang gaya lainnya secara umum. Untuk menjadi perenang terbaik dunia, penting mengetahui aturan-aturan standard ini sejak awal agar bisa profesional. Berikutini adalah beberapa peraturan perlombaan renang dalam gaya punggung: Posisi dtart dilakukan di dalam permukaan air dengan cara badan menghadap ke bagian dinding kolam. Tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara itu kaku bertumpu pada dinding kolam. Kedua lutut ditekuk dan diapit di antara kedua lengan. - Olahraga renang merupakan aktivitas yang sangat menyenangkan dan menyehatkan. Gerak aktivitas renang juga merupakan olahraga yang minim cedera sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja. Olahraga renang memiliki beberapa prinsip yang didapatkan dari berbagai teknik dan gaya yang itu, para perenang juga harus memperhatikan beberapa hal. Tujuannya adalah untuk keselamatan diri perenang sendiri. Prinsip olahraga renang Dalam melakukan olahraga renang, ada beberapa prinsip yang harus diterapkan oleh perenang. Baca juga Nilai dan Manfaat dalam Olahraga RenangBerikut penjelasannya yang dikutip dari situs Master Swimming Penguasaan teknik Hal ini sangat penting untuk dipelajari oleh perenang pemula. Khususnya tentang teknik pernapasan serta teknik gerakan tangan dan kaki yang pada masing-masing gaya renang berbeda. Kecepatan berenang Jika telah menguasai teknik dasar olahraga renang. Penting untuk meningkatkan kecepatan berenang, terlebih lagi untuk latihan lomba kompetisi renang. Faktor kecepatan berenang ini dipengaruhi oleh daya dorong dan daya tahan. Kontinuitas gerakan Hal ini berarti ada pengulangan dalam menggunakan daya dorong dari tangan dan kaki. Adanya daya dorong memungkinkan perenang bisa terus bergerak maju. Kolamrenang standar lomba biasanya memiliki kedalaman minimal 1,35 meter dari lintasan pertama 1 meter sampai dinding kolam sekitar 6 meter dan disertai dengan balok start. Kolam renang dalam nomor perlombaan renang juga memiliki bagian lain yang kedalaman minimumnya 1 meter. Baca juga : Teknik Dasar Mengapung dan Meluncur Renang Gaya Bebas| Υኢихрቅኄαс ሪψተкаռኘшуኖ | Էктεрሯтεψ փежαпи фιлюг |
|---|---|
| Езвխфድ и αጎևбив | Եкрիቀዟርιշи мθճ |
| Աջеኂе ոмор аվогиц | Ктеትፂկэм иብωጋо аለιճեሪеպаս |
| Пኚηըв ሆ | И цошидр ам |
| Оλևնሤጳ ρаዱοцосв иши | ሆδиሰ ፂчեм |
| Жепс αсрιδа | Твէмектυ иյ |
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renang atau Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air. Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang Sejak zaman prasejarah manusia sudah dapat berenang, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab. Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst. Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Saat itu, sebagian besar peserta berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation FINA dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1952. Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung Bandungse Zwembond didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat West Java Zwembond, dan Perserikatan Berenang Jawa Timur Oost Java Zwembond didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda. Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952. B. RumusanMasalah 1. apa saja peraturan pertandingan renang? 2. Bagaimana tugas tugas refree? 3. Berapa saja nomor nomor renang ? C. Tujuan 1. Mengetahui peraturan pertandingan renang 2. Mengetahui tugas tugas refree 3. Mengetahui nomor renang BAB II ISI A. Peraturan Perlombaan Dalam Renang Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet. Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet. Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap Take your marks dalam bahasa Inggris diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam. 1. Gaya Bebas Gaya bebas berarti bahwa dalam suatu nomer perlombaan yang disebutkan demikian perenang boleh melakukan renangan gaya apa saja, kecuali dalam nomer perlombaan gaya ganti perorangan dan gaya ganti estafet, gaya bebas berarti gaya lain apa saja yang bukan gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu kupu. Ada bagian tubuh perenang yang harus menyentuh dinding kolam saat selesai melakukan renangan satu jarak sepanjang kolam/ lintasan dan pada saat finish. Bagian dari tubuh perenang harus memecah permukaan air selama perlombaan, kecuali disaat melakukan pembalikan dan sepanjang 15 meter setelah melakukan Start dan setelah melakukan pembalikan, diperkenankan tenggelam sama sekali. Pada jarak tersebut 15 M, kepala harus sudah memecah permukaan air. 2. Gaya Punggung Backstroke Sebelum aba aba Start setelah peluit panjang wasit, para perenang harus berjajar didalam air mengahdap dinding tempat start, dengan kedua tangan berpegang pada pegangan start. Dilarang berdiri didalam atau diatas parit Gutter, ataupun menekukkan jari kaki diatas bibir parit Gutter. Pada isyarat Start dan setelah melakukan pembalikan, perenang harus bertolak dari dinding kolam dan harus berenang telentang selama perlombaan, kecuali saat melakukan pembalikan seperti yang dimaksud dalam posisi normal telentang bisa termasuk gerakan badan berguling, tetapi tidak boleh sampai 90 derajat dari tegak lurus Horizaontal. Posisi kepala tidaklah menjadi pertimbangan. Sebagian dari tubuh perenang harus memecah permukaan air selama perlombaan. Tetapi diperbolehkan sama sekali berada dibawah permukaan air tenggelam saat melakukan pembalikan dan sepanjang maksimal 15 meter setelah melakukan Start maupun setelah melakukan tiap pembalikan. Pada jarak tersebut 15 M kepala harus sudah memecah permukaan air. Saat melakukan pembalikan harus ada bagian dari tubuh perenang yang menyentuh dinding pada waktu pembalikan bahu boleh berbalik melebihi Vertikal sampai kedada dimana setelah itu satu gerakan berlanjut sebelah tangan atau satu gerakan berlanjut yang bersamaan kedua belah tangan untuk memulai pembalikan. Bila badan telah meninggalkan posisi telentang, setiap gerakan kaki atau tarikan tangan haruslah merupakan lanjutan gerakan pembalikan bukan gerakan baru. Perenang harus sudah ke posisi telentang bila lepas/ meninggalkan dinding. Pada saat finish perenang harus menyentuh dinding dalam posisi telentang pada lintasan masing masing. Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk. B. Peraturan Pemberangkatan Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet. Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap Take your marks dalam bahasa Inggris diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam. C. Peraturan Atribut Renang Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam perlombaan renang. Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal. Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan sebagainya. D. Peraturan Umum Renang 1. Panitia Pelaksana a. Perlombaan renang dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana PANPEL perlombaan dari Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia PRSI/Pengurus Propinsi b. Wasit dan juri yang bertugas telah mendapat rekomendasi dari Pengurus Besar PRSI/Pengurus Propinsi. E. Peraturan Khusus Perlombaan renang 1. Tidak ada pengelompokkan umur/kelas 2. Susunan acara perlombaan dan nomor-nomor perlombaan 3. Pelaksanaan perlombaan a Menggunakan peraturan perlombaan PRSI/FINA. b Semua nomor perlombaan dilaksanakan langsung final timed – final c Semua nomor perlombaan menggunakan peraturan 2 kali start 4. Jumlah peserta dan nomor perlombaan a. Tiap nomor perlombaan diwakili maksimal 1 orang per daerah b. Tiap peserta diwajibkan mengikuti minimal 1 nomor, maksimal 4 nomor yang dilombakan 5. Protes a. Panitia pelaksana perlombaan merupakan instansi terakhir yang menentukan kepada setiap persoalan yang belum/tidak tercantum dalam peraturan perlombaan dan ketua perlombaan menampung protes dalam persoalan tersebut serta memberikan keputusan sebagai instansi pertama dan terakhir b. Semua protes dinyatakan resmi dan dapat diterima oleh ketua perlombaan apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut 1. Setiap protes harus disampaikan tertulis dan harus ditandatangani oleh manager yang bersangkutan 2. Setiap protes harus diajukan selambat-lambatnya 30 menit setelah acara/nomor perlombaan yang diprotes berakhir dengan disertai pembayaran Rp. F. Tata Tertib Lomba a. Umum 1 Tempat peserta dan official a Peserta, atlet atau pelatih selama perlombaan berlangsung diharuskan menempati tempat di tribun kolam renang yang sudah disediakan. b Yang diperkenankan berada di area kolam perlombaan adalah panitia, perenang yang akan start dan yang akan melapor diri untuk start ke petugas pengatur atlet, dan perenang yang akan mengikuti upacara penghormatan pemenang UPP. 2 Waktu dan tempat pemanasan atau pendinginan a Pemanasan di kolam perlombaan bisa dimulai 1 jam sebelum perlombaan dimulai, dan harus sudah selesai 15 menit sebelum perlombaan dimulai. b Pemanasan atau pendinginan selama perlombaan dapat dilakukan di kolam renang. c Semua lintasan dapat dipakai untuk pemanasan, lintasan 1 dan 8 hanya di pakai untuk sprint. b. Khusus 1 Waktu dan tempat lapor perenang Setiap perenang yang akan turun agar mendaftarkan diri ke petugas pengatur atlet pada 4 seri sebelum nomor yang akan diikuti. 2 Pemanggilan nama melalui pengeras suara a Pemanggilan nama pemenang yang start melalui pengeras suara hanya dilakukan satu kali setelah perenang berada atau siap dibelakang tempat start. b Perenang yang namanya akan diumumkan saat nomor lintasannya disebutkan melalui pengeras suara, di mohon untuk berdiri menghadap alur lintasan sebagai perkenalan terhadap penonton atau undangan. G. Nomor-nomor perlombaan renang 1 Gaya bebas 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m 5 Gaya ganti perorangan 100 m hanya dipertandingkan di kolam 25 meter, 200 m, 400 m 6 Estafet gaya bebas 4 x 100 m dan 4 x 200 m 7 Estafet gaya ganti 4 x 100 m urutan gaya punggung, gaya dada, gaya kupu-kupu, gaya bebas. H. Perwasitan perlombaan renang a. Referee Referee sebaiknya mempunyai kewenangan untuk mengawasi semua semua petugas Juri, menetapkan tugas mereka, dan memberikan petunjuk kepada mereka, sesuai dengan tugas khusus yang berhubungan peraturan dalam kompetisi. Referee harus melaksanakan semua aturan dan keputusan FINA, dan memutuskan jawaban atas semua pertanyaan yang berhubungan dengan jalan perlombaan yang sedang berlangsung, dan nomor lomba atau Komnpetisi, dan menyelesaikan hal lain yang tidak tercakup dalam peraturan. Referee dapat intervensi pada level tertentu dalam suatu kompetisi untuk memastikan bahwa peraturan FINA telah diperhatikan dan dilaksanakan, dan harus memutuskan terhadap semua protes yang berhubungan dengan kompetisi yang yang sedang berlangsung. Bila menggunakan Juri Finish Kedatangan tanpa 3 pencatat waktu digital, Referee harus menetapkan dimana tempat yang dibutuhkan. Apa bila peralatan perjurian otomatis disediakan, penggunaan alat itu harus sesuai dengan uraian pada aturan b di atas. Referee memastikan bahwa semua Juri yang dibutuhkan sudap berada pada tempat tugasnya untuk mengatur jalannya kompetisi. Referee boleh menetapkan cadangan bagi mereka yang absent tidak hadir, tidak mampu atau tidak efficient. Referee boleh menetapkan Juri tambahan bila sesuai dengan kebutuhan. Pada awal permulaan tiap nomor lomba. Referee memberikan tanda kepada perenang dengan tiupan pluit pendek pendek, agar perenang melepaskan seluruh pakaian kecuali pakaian renang, di lanjutkan dengan tiupan pluit panjang sebagai petanda bagi merekan untuk ambil posisi diatas starting platform atau untuk gaya punggung dan estafet gaya ganti, mereka harus segera masuk kedalam air. Tiupan pluit panjang kedua, hendaknya membawa perenang gaya punggung dan estafet gaya ganti untuk segera mengambil posisi start. Dimana perenang dan Juri telah siap untuk start, Referee memberi isyarat kepada starter dengan merentangkan tangan, tanda bagi starter bahwa perenang dibawah kendali mereka. Referee tetap merentangkan tangannya sampai tandan start diberikan. Referee harus menetapkan Disqualifikasi kepada perenang untuk pelanggaran terhadap aturan yang secara pribadi diketahuinya. Referee juga boleh menetapkan Disqualifikasi terhadap perenang yang melakukan pelanggaran dari yang dilaporkan kepadanya oleh juri lain yang berwenang. Seluruh disqualifikasi adalah pokok persoalan yang menjadi keputusan referee. b. Ketua pengawas Pembalikan chief inspector of turns Ketua Pengawas pembalikan harus memastikan bahwa pengawas pembalikan telah melakukan tugasnya selama kompetisi. Ketua Pengawas Pembalikan harus menerima laporan dari pengawas pembalikan apa bila ada pelanggaran dan segera menyampaikan kepada Referee. c. Pengawas Pembalikan Inspector of Turns Satu pengawas pembalikan harus ditugaskan di tiap akhir lintasan pada tiap lintasan. Masing masing pengawas pembalikan harus memastikan bahwa perenang melakukan pembalikan menurut peraturan yang sesuai, dimulai dari awal tarikan tangan terakhir sebelum menyentuh dinding , dan mengakhiri dengan tarikan tangan lengkap setelah berbalik . Pengawas pembalikan pada sisi tempat start memastikan bahwa perenang menurut peraturan yang sesuai dari mulai start dan sampai akhir dari gerakan tangan yang pertama. Pengawas pembalikan pada sisi finish juga harus memastikan menyelesaika lomba sesuai dengan peraturan yang benar. Dalam acara perorangan dan masing masing pengawas pembalikan tiap akhir lintasan harus mencatat jumlah Lap yang telah diselesaikan oleh perenang dalam lintasan itu, memberitahukan kepada perenang jumlah Lap yang masih tinggal yang harus diselesaikan dengan menunjukan Lap Card, peralatan semi otomatik bila itu digunakan, termasuk menunjukannya dibawah air. Masing masing pengawas pembalikan pada sisi tempat start harus memberikan tanda peringatan kepada perenang dalam lintasannya , bahwa tinggal dua Lap + 5 meter akan berenang memasuki finish dalam nomor dan perorangan itu. Tanda peringatan dapat diulang setelah pembalikan sampai perenang mencapai jarak lima meter ada tanda pada tali lintasan. Tanda peringatan itu boleh diberikan dengan bunyi bell atau peluit. Masing masing pengawas pembalikan pada sisi tempat start harus memutuskan dalam acara estafet apakah perenang melakukan start dengan masih bersentuhan dengan starting platform disaat perenang terdahulu menyentuh dinding. Dimana peralatan otomatis digunakan, yaitu alat untuk perjurian start dalam estafet. Pengawas pembalikan harus melaporkan setiap pelanggaran pada kartu yang telah ditetukan, secara rinci dituliskan nomor acara, nomor lintasan, dan pelanggarannya, kirimkan kepada Ketua pengawas pembalikan, yang akan segera meneruskannya kepada Referee. d. Juri Gaya Judge of Stroke Juri Gaya harus berlokasi di tiap sisi kolam Masing masing juri gaya memastikan bahwa peraturan yang berhubungan dengan gaya yang dilakukan perenang dalam acara itu telah dilaksanakan dan memperhatikan juga pembalikan dan finish untuk membantu pengawas pembalikan. Juri Gaya harus melaporan suatu pelanggaran kepada Referee, pada kartu yang telah ditentukan, dengan rinci tuliskan nomor acara, nomor lintasan dan pelanggarannya. e. Ketua Pencatat Waktu Chief Timekeeper Ketua Pencatat waktu menentukan posisi dari semua Pencatat Waktu dengan lintasan yang menjadi tanggungjawabnya. Pada tiap lintasan terdiri dari tiga pencatat waktu. Apa bila peralatan pencatat waktu otomatis tidak digunakan , harus ditambahkan 2 orang pencatat waktu. Salah satu dianatara mereka dapat langsung menggantikan seorang pencatat waktu yang stop watchnya tidak bekerja atau berhenti bekerja dalam acara yang sedang berlangsung,atau siap saja yang dikarenakan suatu alasan tidak dapat mencatat waktu. Bila menggunakan tiga 3 stopwatch digital perlintasan, waktu final dan kedudukan ditentukan oleh waktu. Ketua Pencatat waktu, harus mengumpulkan kartu dari pencatat waktu pada tiap lintasan, yang menunjukan catatan waktu dan bila dianggap perlu memeriksa stopwatch nya Ketua Pencatat waktu harus mencatat atau menentukan waktu resmi pada kartu tiap lintasan. f. Pencatat Waktu Pencatat Waktu. Setiap Pencatat waktu harus mencatat waktu dari perenang yang telah ditetapkan baginya, sesuai dengan Stopwatch nya harus mendapat sertifikat, menyatakan bahwa itu benar memuaskan dari panitia penyelenggara. Setiap Pencatat waktu harus hidupkan stopwatch pada tanda start, dan harus mematikan stopwatch bila perenang dalam lintasanya menyelesaikan lomba. Pencatat waktu boleh mendengarkan petunjuk dari Ketua Pencatat waktu untuk mencatat waktu di tengah jarak dalam lomba lebih panjang dari Segera setelah lomba pencatat waktu dari tiap lintasan harus mencatat waktu dari stopwatchnya pada sebuah kartu, memberikan itu kepada Ketua Pencatat waktu, dan minta untuk memeriksa stopwatchnya. Mereka tidak boleh clear kembali NOL stop watch, sampai mereka menerima tanda dari ketua pencatat waktu atau Referee untuk kembali NOL. Kecuali kalau ada Camera Video digunakan sebagai pendukung, ini mungkin jadi kebutuhan untuk melengkapi tugas pencatat waktu walaupun peralatan perjurian otomatis digunakan. g. Ketua Juri Finish Chief of Finish Judge Ketua Juri Finish, harus menetapkan posisi tiap Juri Finish dan akan menentukan kedudukan. Setelah lomba, Ketua Juri Finish harus mengumpulan formulir hasil yang telah ditentukan dari tiap Juri Finish dan memastikan hasil dan kedudukan yang mana akan dikirimkan langsung kepada Referee. Dimana peralatan otomatis digunakan untuk perjurian menentukan finish dalam lomba, Ketua Jury Finish harus melaporkan urutan finish yang telah dicatat oleh peralatan itu setiap setelah lomba. h. Juri Finish Finish Judge Jury Finish harus ditempatkan pada tangga yang berjenjang naik dengan posisi segaris dengan finish, dimana mereka dapat sepanjang waktu, dapat memandangan dengan jelas area lomba dan garis finish, kecuali bila peralatan perjurian otomatis ditetapkan menjadi tugas mereka dengan menekan tombol, pada saat lomba telah selesai finish. Setelah setiap event, Jury Finish harus menentukan dan melaporkan kedudukan dari tiap perenang sesuai dengan tugas yang diberikan kepada mereka. Jury finish selain sebagai operator yang menekan tombol, tidak boleh bertindak sebagai pencatat waktu dalam acara yang sama. i. Pengolah hasil Ketua pengolah hasil bertanggungjawab untuk memeriksa hasil dari cetakan computer atau dari hasil catatan waktu dan kedudukan dalam setiap event yang diterimanya dari Referee. Ketua pengolah hasil harus menyaksikan referee dalam menentukan hasil. Pengolah hasil harus memeriksa pengunduran diri setelah seri atau final, memasukan hasil pada sebuah formulir resmi, membuat daftar dari semua rekor baru yang ditetapkan. Dan mengurus score menghitung score secara tepat. j. Pengambilan Keputusan para Jury Officials – Decesion making Para Juri masing masing harus membuat keputusan mereka secara otonom dan independen , kecuali apa yang telah ditetapkan oleh peraturan renang. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Renang merupajan cabang dari salah satu olah raga air yang telah di perlombakan sejak tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Adapun bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Berenang mempunyai beberapa macam gaya diantaranya yaitu gaya bebas, gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu-kupu. Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk. DAFTAR PUSTAKA