Lulusanjurusan Industrial Robotics Design punya prospek yang cerah. Karena di jurusan ini kamu bakalan dapat ilmu tentang otomasi (automation) proses produksi yang mana hampir semua industri membutuhkan tenaga engineer industrial automation. Selain itu, lulusan jurusan ini juga bisa berkarir sebagai programmer, project manager industri

Unduh PDF Unduh PDF Ada berbagai cara untuk membuat robot, mulai dari yang rumit dan memerlukan banyak waktu sampai yang mudah dan sederhana. Contohnya, Anda dapat membuat robot pemula yang bergerak menggunakan motor mainan, baterai 9V, koin logam, dan wadah plastik kecil. Meskipun robot jenis ini tidak dapat melakukan hal-hal yang mengesankan, Anda dapat mengikuti langkah-langkah di bawah untuk mempelajari dasar-dasar ilmu robotik. Langkah 1Persiapkan barang-barang yang tertera di bawah. 2Buatlah lubang pada kotak Tupperware menggunakan pisau. Lubang ini akan berfungsi sebagai dudukan motor. 3Belilah motor seperti yang ada di gambar dari toko mainan. Motor yang dibeli harus memiliki bagian logam yang terlihat dan dapat disambungkan dengan cara dilas. Mintalah jenis motor yang dapat dilas dan dimodifikasi ketika berbelanja di toko mainan. 4Sambungkan satu kabel pada sisi kanan motor. Pastikan ujung logam kabel sudah terhubung dengan logam pada motor. 5Sambungkan ujung kabel lainnya pada sisi kiri baterai. Pastikan kembali bahwa logam pada ujung kabel sudah menempel pada motor. 6Tempelkan uang logam yang Anda siapkan pada batang motor menggunakan lem tembak. 7 Laslah ujung kabel positif merah yang terhubung dengan motor pada sakelar berjenis non-momentary. Sakelar pada gambar adalah sakelar jenis SPST Single Pole Single Throw. Sakelar jenis ini tidak perlu terus ditekan agar listrik dapat terus mengalir. Anda hanya perlu menekan tombolnya satu kali dan listrik akan terus mengalir sampai Anda mematikannya. Jangan lupa untuk memastikan ujung logam kabel sudah terhubung dengan logam penghantar pada sakelar. 8Gunakan lem untuk menempelkan motor pada lubang dudukan yang sebelumnya dibuat. Tempelkan pula apa pun yang ingin Anda tempelkan pada robot. 9Gunakan kabel baru untuk menyambungkan baterai dengan robot Anda. Laslah ujung kabel merah pada kutub positif baterai dan kabel negatif hitam pada kutub negatif baterai. 10 Sambungkan ujung kabel positif merah yang terhubung dengan baterai pada pin yang terletak pada tengah sakelar. Pastikan ujung logam sudah menyentuh logam penghantar yang terletak pada bagian tengah sakelar sebelum dilas. Langkah ini diperlukan agar listrik mengalir melewati sakelar sebelum dapat digunakan oleh motor. 11 Sambungkan ujung kabel negatif hitam yang terhubung dengan baterai dengan ujung kabel negatif yang terhubung dengan motor. Dengan ini, baterai akan mulai mengalirkan arus listrik ke dalam rangkaian yang Anda buat. Hubungkan ujung positif dan negatif yang terhubung pada tempat baterai dan motor jika Anda tidak menggunakan lampu LED. Lampu LED akan rusak jika dihubungkan secara langsung dengan baterai. Jika Anda ingin menambahkan lampu LED, gunakan resistor 350ohm pada ujung positif lampu dan hubungkan ujung positif lampu pada ujung positif baterai. 12Gunakan lem tembak untuk menempelkan tutup Tupperware dengan kotak karton kecil. 13Letakkan Tupperware di atas tutup yang sudah ditempelkan pada kotak karton. Anda dapat menyembunyikan baterai di dalam kotak karton dan robot Anda pun siap digunakan! Iklan Gunakan koin yang berukuran tidak terlalu besar. Iklan Peringatan Berhati-hatilah ketika menggunakan lem tembak. Alat ini juga tidak boleh dibiarkan menyala terlalu lama. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Lem tembak Kotak atau wadah kecil Wadah Tupperware kecil Uang koin Baterai 9V Motor mainan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Dasardari ilmu lingkungan sekaligus penerapannya yaitu pada ekologi. [2] Ilmu lingkungan memiliki prinsip dasar yaitu prinsip interaksi, ketergantungan, keanekaragaman, keselarasan, kegunaan, arus informasi aktual, dan keberlanjutan. [3] Secara fisik, ilmu lingkungan meliputi segala unsur dan faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan hidup Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS ilmu tentang mesin robot. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
Katakunci : otomatis, Arc Welding Robot, komponen 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arc Welding Robot adalah salah satu mesin utama kegiatan produksi yang dimiliki oleh PT. Menambah ilmu dan pengetahuan tentang robot industri dalam aplikasi kenyataannya disamping dasar teori dan buku penunjang. 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penulisan
OLEH HASANUL RIZQA Pada masa kini, robot menjadi salah satu teknologi modern. Faktanya, ilmu tentang mesin robot telah dirintis ratusan tahun silam oleh seorang Muslim-Turki, Badiuzzaman Ibnu Ismail al-Jazari. Sosok dari abad ke-12 ini dijuluki sebagai Bapak Robotika. Pada masa sekarang, robot telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Benda itu mampu menggantikan peran manusia dalam berbagai pekerjaan. Di dalamnya, terdapat seperangkat mesin yang bekerja otomatis untuk menyelesaikan tugas tertentu. Bahkan, tak sedikit di antaranya yang sudah dilengkapi kecerdasan buatan artificial intelligence dan terhubung dengan jaringan internet. Alhasil, fungsinya semakin memenuhi kebutuhan banyak orang. Tahukah Anda siapa yang pertama kali meletakkan dasar-dasar ilmu tentang mesin robot atau robotika? Mungkin, sebagian orang akan menyangka bahwa sosok yang dimaksud ialah Leonardo da Vinci 1452-1519, seorang yang berpengetahuan luas polymath dari Italia zaman Renaisans. Sekitar tahun 1495, pelukis Mona Lisa itu membuat desain sebuah mesin otomatis yang belakangan disebut sebagai “ksatria mekanis da Vinci". Malahan, tak sedikit yang mengeklaimnya sebagai robot-manusia humanoid pertama. Padahal, ada ilmuwan Muslim yang jauh sebelumnya telah menciptakan humanoid. Sang penemu itu bernama Badiuzzaman Abu al-Iz bin Ismail bin ar-Razaz al-Jazari. Ilmuwan berdarah Turki itu menggunakan prinsip hidrostatis untuk menggerakkan mesin yang kini disebut sebagai robot. Sekilas, benda buatannya itu tampak seperti satu set orang-orangan yang duduk di atas miniatur perahu. Di antara para “penumpang” replika kapal itu, ada yang menyerupai penabuh drum, pemetik harpa, pemain simbal, dan peniup seruling. Dengan teknologi hidrolik, seluruh orang-orangan tersebut dapat bergerak otomatis sembari memainkan instrumen musik masing-masing. Hebatnya, semua humanoid itu dapat menghasilkan irama yang merdu. Dengan ciptaannya itu, Ibnu Ismail al-Jazari memang bermaksud menghibur para pendengar, terutama peserta jamuan minum di istana kesultanan. Dalam artikel “The Mechanical Engineer Abu'l Izz Badiuzzaman Ismail bin Razzaz al-Jazari” dijelaskan, sarjana Muslim ini lahir pada 1136 atau kira-kira 3,5 abad sebelum Leonardo da Vinci. Keluarganya tinggal di daerah antara Sungai Eufrat dan Tigris, Irak. Ayah dan kakeknya diketahui berprofesi sebagai petani. Alih-alih meneruskan jejak mereka, dia lebih menyukai berkarier sebagai penulis dan ilmuwan eksperimental. Sebagian besar usianya dihabiskan untuk belajar. Ia wafat pada 1206. Ada pula yang menyebut, tokoh ini meninggal dunia dalam usia 70 tahun pada 1220. Sumber-sumber yang pasti tentang kelahiran dan kematiannya memang cukup minim. Bahkan, hingga kini kalangan sejarawan sukar memastikan lokasi tempat kuburannya berada. Sejak berusia anak-anak, al-Jazari sudah menunjukkan bakat dalam merancang pesawat sederhana. Sejak berusia anak-anak, al-Jazari sudah menunjukkan bakat dalam merancang pesawat sederhana. Sebagai contoh, saat umurnya 14 tahun ia membuat kincir air kecil yang ditarik dengan tenaga tawon. Saat itu, kakeknya sangat antusias melihat kreativitas cucunya itu. Akan tetapi, ayahnya kurang senang. Al-Jazari diharapkan lebih sering pergi ke ladang, alih-alih menghabiskan waktu di dalam kamar untuk membaca buku. Ia bergeming. Apalagi, dukungan tetap diperolehnya dari orang-orang terdekat. Kakeknya bahkan kerap membawakan buku-buku pinjaman untuk dibaca. Akhirnya, ayahnya menerima dengan tangan terbuka cita-cita putranya yang ingin menjadi ilmuwan itu. Selama enam tahun, al-Jazari menuntut ilmu secara autodidak, khususnya dalam bidang keahlian teknik engineering. Berbagai pengetahuan mendasar terkait itu didapatnya dari bahan bacaan semata, seperti teks-teks terjemahan berbahasa Arab atas manuskrip-manuskrip Yunani Kuno, termasuk risalah hukum Archimedes tentang gaya benda dalam air. Sebelum mencapai usia akil baligh, al-Jazari sudah dikenal masyarakat lokal sebagai pembuat mainan anak-anak, semisal kereta-keretaan. Bukan sembarang mainan. Sebab, benda kreasinya itu dapat maju atau mundur sendiri tanpa harus selalu digerakkan oleh tangan. Dengan keahliannya itu, ia mendapatkan penghasilan yang cukup. Reputasinya kemudian sampai ke telinga para pejabat. Saat berusia remaja, ia ikut hijrah dengan keluarganya ke wilayah negeri Artuqid, yakni sekitar perbatasan timur negara Turki modern. Kalangan bangsawan Dinasti Artuqid terkesan dengan kemampuan al-Jazari. Sebab, dia dinilai benar-benar cemerlang dalam menciptakan alat-alat mekanis yang bisa menyelesaikan berbagai keperluan praktis. Pemuda ini lantas ditunjuk sebagai kepala insinyur rais al-a’mal di ibu kota, Diyar Bakr. Donald Routledge Hill, yang telah menerjemahkan salah satu karya besar al-Jazari ke dalam bahasa Inggris, menuturkan karakteristik sang Muslim polymath. Menurut Hill, pada puncak kariernya al-Jazari mengabdi pada Nashiruddin, penguasa Artuqid kala itu. Di dalam buku yang terbit pada 1206 itu, sang alim menjelaskan tentang cara kerja dan langkah-langkah pembuatan sebanyak 50 pesawat mekanis. Selama 25 tahun, dia bekerja sebagai ilmuwan resmi kerajaan. Beberapa kitab monumental karangannya selesai berkat dukungan penuh raja Bani Artuqid, seperti Kitab fii Ma'rifat al-Hiyal al-Handasiya Kitab pengetahuan tentang rancang bangun mesin. Di dalam buku yang terbit pada 1206 itu, sang alim menjelaskan tentang cara kerja dan langkah-langkah pembuatan sebanyak 50 pesawat mekanis. Hill mengatakan, dalam pengertian modern sosok al-Jazari lebih tepat digolongkan sebagai insinyur praktis, alih-alih penemu yang merancang alat dari nol. Sebab, sejumlah perangkat yang diciptakannya berangkat dari telaah sendiri atas berbagai penemuan sebelumnya. Dengan merujuk pada teori-teori fisika tertentu, dia dapat membuat alat baru yang lebih presisi. Sebut saja, salah satu karyanya yang berupa satu set robot pemain musik di atas miniatur perahu. Orang-orangan yang duduk pada benda itu otomatis mengeluarkan irama yang merdu tiap satu jam sekali. Seluruh humanoid itu dapat bekerja karena terhubung dengan serangkaian piston dan kabel yang digerakkan oleh air. Untuk membuat rancangan alat ini, al-Jazari mengaku terinspirasi jam air dari teori Archimedes. Selain itu, tiga orang ilmuwan Muslim yang satu generasi di atasnya juga menjadi inspirasinya, yakni Banu Musa Bersaudara. Tentu saja, al-Jazari telah melalui kerja keras sebelum menghadirkan pelbagai perangkat karyanya. Ia pertama-tama harus memahami sejumlah teori fisika yang berkaitan dengan rancangannya. Setiap alat mekanis yang diciptakannya lahir dari eksperimen panjang. Bukan sekali uji lantas berhasil seketika. Ada proses yang panjang sebelum akhirnya alat-alat itu bekerja sesuai harapan. Hingga akhir hayatnya, ia telah menghasilkan lebih dari 174 gambar rancangan perangkat mekanis. Hingga akhir hayatnya, ia telah menghasilkan lebih dari 174 gambar rancangan perangkat mekanis ashkal. Sebanyak 80 gambar di antaranya, termasuk yang dimuat dalam Kitab fii Ma'rifat, pernah dibuat dalam bentuk riilnya. Buku itu pun ditulis atas permintaan Sultan Nashiruddin, yang ingin agar sang ilmuwan mengabadikan penjelasan tentang benda-benda ciptaannya. Dengan begitu, para sarjana di kemudian hari dapat menelaahnya dan mengambil inspirasi darinya. Terbukti, bahkan delapan abad sesudah kematiannya, Kitab fii Ma’rifat masih menjadi bacaan para akademisi dan insinyur dunia. Al-Jazari pun didaulat sebagai Bapak Robotika atau pelopor ilmu teknik modern. Banyak alat canggih yang biasa dijumpai hari ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari rancangan karya al-Jazari. Misalnya, roda katrol besar yang bertumpu pada keseimbangan statis, alat kalibrasi, laminasi kayu, serta roda gerigi untuk memindahkan putaran atau gaya dari dua poros berbeda. Satu lagi konsep rancangan buatannya yang masih diterapkan hingga kini ialah alat mencuci tangan atau wastafel. Alat ini dirancang al-Jazari atas permintaan raja Artuqid yang merupakan patronnya. Satu lagi konsep rancangan buatannya yang masih diterapkan hingga kini ialah alat mencuci tangan atau wastafel. Sang sultan ingin agar kompleks istananya menjadi tempat yang nyaman bagi siapapun untuk mengamalkan salah satu kebiasaan islami menjaga kebersihan. Alat tersebut tidak hanya dipakai untuk mencuci tangan, tetapi juga berwudhu. Memang, pemimpin Muslim ini gemar mempertahankan wudhu antarwaktu shalat. Peralatan ini merupakan hasil pemikiran yang jenius. Sejarawan sains Mark E Rosein mengakui alat rancangan al-Jazari sebagai cikal-bakal wastafel modern. Sebab, prinsip kerjanya serupa dengan yang biasa ditemui pada zaman sekarang. Misalnya, adanya mekanisme keran pembersih flush untuk keperluan membasuh tangan. Sarjana Muslim ini diketahui memakai teknik demikian dalam menghasilkan kreasi-kreasi lainnya, semisal air mancur ataupun jam air. Ehsan Masood dalam Science and Islam A History 2009 menjelaskan gagasan yang diterapkan pada mekanisme wastafel karya al-Jazari. Tekanan air dimanfaatkan untuk otomatisasi keluarnya air sesuai kebutuhan pengguna. Pada alat pencuci tangan buatan sang insinyur dari abad ke-12 ini, terdapat wadah untuk menampung air. Di atasnya, diletakkan sebuah cawan besar yang tampak cantik karena dipegang patung berbentuk sosok perempuan. Cawan berfungsi sebagai keran tempat air keluar. Air itu diambil dari sumbernya dan diterik dengan mekanisme tekanan air pula. Siapapun yang ingin membasuh tangannya, cukup menarik tuas. Secara otomatis, air akan mengucur dari cawan tadi ke arah penadah air. Selain untuk mencuci tangan atau muka, alat ini juga kerap dipakai untuk berwudhu. Alhasil, kebermanfaatannya tidak hanya untuk kalangan istana, tetapi juga publik, khususnya jamaah masjid seantero negeri Artuqid. Mencuci tangan tak sekadar mengalirkan air bersih. Peradaban Islam pada masa itu pun sudah mengenal sabun. Maka, al-Jazari membuat tempat sabun di sisi wastafel karyanya. Uniknya, tempat itu sengaja dirancang dengan apik, yakni berbentuk burung merak. Ia memang terinspirasi akan keindahan burung berekor bak kipas itu. Tak lupa, tempat handuk kecil pun dipasang di dekatnya. NQEx.
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/137
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/328
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/244
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/826
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/487
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/311
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/333
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/814
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/188
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/217
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/144
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/795
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/83
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/649
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/66
  • ilmu tentang mesin robot