8 Resume medis rawat inap dan rawat jalan (summary list) tersimpan bersama dengan dokumen rekam medis pasien untuk dijaga keamanannya oleh petugas rekam medis. 9. Resume medis rawat jalan (summary list) ditulis oleh dokter dan digunakan untuk pengobatan pasien berkelanjutan. 10.

Uploaded byYurike PriciLia 0% found this document useful 0 votes3K views1 pageDescriptionthanksCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes3K views1 pageFormat Resume Medis Rawat JalanUploaded byYurike PriciLia DescriptionthanksFull descriptionJump to Page You are on page 1of 1Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Jikaseorang pasien, rawat inap dan rawat jalan telah selesai menjalani pemeriksaan lengkap dan sudah ada rekomendasi tindakan yang perlu dilakukan, kemudian pasien ini memutuskan meninggalkan rumah sakit, maka pasien ini dianggap sebagai pasien keluar menolak rencana asuhan medis. Pasien rawat inap dan rawat jalan termasuk pasien dari unit gawat darurat berhak menolak tindakan medik dan keluar rumah sakit.

KEBIJAKAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NOMOR TENTANG KEBIJAKAN RESUME RAWAT JALAN RUMAH SAKIT MENIMBANG 1. Bahwa resume rawat jalan adalah suatu formulir ringkasan yang dibuat 3 tahun sekali yang berisikan ringkasan rawat jalan pasien meliputi tanggal, diagnosa, nama dokter dan terapi yang diberikan. 2. Bahwa untuk menjamin kontinuitas pelayanan medik dengan kualitas yang tinggi serta bahan yang berguna bagi dokter pada waktu menerima pasien untuk dirawat kembali, sebagai bahan penilaian staf medik rumah sakit, untuk memenuhi permintaan dari badan-badan resmi atau perorangan tentang perawatan seorang pasien dan sebagai bahan informasi bagi dokter yang bertugas, dokter yang mengirim dan dokter konsultan. 3. Bahwa untuk mencapai maksud sebagaimana angka 2 diatas, maka perlu ditetapkan Kebijakan Direktur tentang Resume Rawat Jalan Rumah Sakit MENGINGAT 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/Menkes/Per/III/2008, tentang Rekam Medis. M E M U T U S K A N MENETAPKAN PERTAMA Kebijakan Resume Rawat Jalan Sakit sebagai berikut Setiap pasien rawat jalan mempunyai resume rawat jalan atau summary list Resume rawat jalan dibuat setiap setahun sekali atau apabila pasien memerlukan dapat dibuatkan sebelum satu tahun dan dibuat berdasarkan summary list tahun sebelumnya hingga periode berjalan Resume rawat jalan dibuat oleh petugas filing rawat jalan yang ditandatangani oleh petugas filing rawat jalan dan penanggung jawab bagian registrasi dan mengetahui Kepala Instalasi Rekam Medis Resume rawat jalan disimpan di dokumen rekam medis rawat jalan pasien KEDUA Monitoring dan evaluasi pelaksanaan resume rawat jalan dilakukan oleh Kepala Instalasi Rekam Medis KETIGA Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun sejak tanggal diterbitkan dan dilakukan evaluasi setiap tahunnya KEEMPAT Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan, maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebaimana mestinya. Ditetapkan di Pada tanggal RUMAH SAKIT Direktur Utama TEMBUSAN Yth 1. Kepala Instalasi Rekam Medik 2. Kepala Instalasi Gawat Darurat. 3. Manajer Pelayanan Medik 4. Manajer Keperawatan. 5. Manajer Sumber Daya Insani. 6. Manajer Pemasaran 7. Kabag Rawat Jalan dan Unit Khusus 8. Penanggung Rawat jalan / Poliklinik. 9. Arsip

Pelaksanaanpemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan medik rawat jalan, rawat inap, dan pelayanan rawat darurat, pembedahan, intensif & invasif Adalah kepatuhan para staf medis/ DPJP dalam menggunakan Panduan Praktek Klinis untuk c. Menyusun resume notulen rapat lingkup Seksi Rawat Inap Rawat jalan agar hasil rapat dapat terdokumentasi
PANDUAN PROFIL RINGKAS MEDIS RAWAT JALAN PRMRJ RUMAH SAKIT PRIMA MEDIKA Jl. Slamet Riyadi No. 321 Pemalang BAB I PENDAHULUAN A. DEFINISI Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008, yang disebut dengan rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumentasi tentang identitas pasien, pemeiksaan, pengobatan, tindakan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Pada pasal 2 Permenkes tersebut dinyatakan bahwa rekam medis harus dibuat secara tertulis lengkap dan jelas atau secara elektronik. Rekam medis bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Isi rekam medis sangat bermanfaat bagi aspek administrasi, medis, hukum, penelitian, pendidikan, dokumentasi dan keuangan. a. Asesmen pasien Tahapan dari proses dimana dokter, perawat, dietisien mengevaluasi data pasien baik subyektif maupun obyektif untuk keputusan terkait 1. Status kesehatan pasien 2. Kebutuhan perawatan 3. Intervensi 4. Evaluasi b. Assesmen awal pasien rawat jalan Adalah tahap awal dari proses dimana dokter mengevaluasi data pasien baru rawat jalan c. Asesmen awal pasien rawat inap Adalah tahap awal dari proses dimana dokter, perawat dan dietisien mengevaluasi data pasien dalam 24 jam pertama sejak pasien masuk rawat inap atau bias lebih cepat tergantung kondisi pasien dan dicatat dalam rekam medis d. Asesmen ulang pasien adalah tahap lanjut dari proses dimana dokter, perawat dan dietisien mengevaluasi data pasien setiap terjadi perubahan yang signifikan atas kondisi klinisnya e. Asesmen pasien Gawat darurat Asesmen pasien gawat darurat adalah suatu proses yang dilakukan secara sengaja, sistematis dan terencana untuk mendapatkan informasi dari seseorang individu yang datang ke rumah sakit sesegera mungkin untuk mengidentifikasi kondisi yang mengancam nyawa, melakukan intervensi secepat mungkin dan menatalaksana cedera yang tidak mengancam nyawa serta manajemen transfer diInstalasi Gawat darurat. f. Case manager Adalah perawat yang bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan atas setiap pasien. Tujuannya untuk menjamin mutu asuhan keperawatan dari pasien tersebut g. Rekam medis Adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien h. Keperawatan Adalah seluruh rangkaian proses asuhan keperawatan dan kebidanan yang diberikan kepada pasien yang berkesinambungan yang dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam usaha memperbaiki ataupun i. memelihara derajat kesehatan yang optimal Dietisien adalah seorang professional medis yang mengkhususkan diri dalam dietetika, studi tentang gizi dan penggunaan diet khusus untuk mencegah j. dan mengobati penyakit DPJP Adalah seorang dokter / dokter gigi yang bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien. DPJP juga bertanggungjawab terhadap kelengkapan, kejelasan dan kebenaran serta ketetapan waktu pengembalian dari rekam medis pasien tersebut B. TUJUAN 1. Menjamin terselenggaranya pelayanan pasien yang berkelanjutan. 2. Dipergunakan sebagai bahan informasi bagi dokter yang bertanggungjawab untuk pelayanan kesehatan selanjutnya. 3. Mencegah adanya akumulasi diagnosis, akumulasi pemberian medikamentosa maupun akumulasi perkembangan penyakit dan temuan fisik. BAB II RUANG LINGKUP Kriteria diagnosis penyakit yang akan diberikan PRMRJ adalah a. Pasien rawat jalan dengan diagnosis kompleks yaitu ≥ 3 diagnosis. b. Diagnosis penyerta seperti diabetes melitus, hipertensi grade II, gagal ginjal kronik, congestive heart failure, dan tuberculosis paru dalam pengobatan atau dinyatakan sembuh, post tindakan operasi besar c. Pasien yang mendapatkan ≥ 3 asuhan seperti gizi, radiologi, laboratorium, rehabilitasi medis, kemoterapi, EKG, dan tindakan operasi. d. Pasien yang memiliki alergi obat atau multi drug resistance di unit rawat jalan e. PRMRJ ditempatkan pada urutan teratas dalam data rekam medis pasien saat pasien berkunjung ke unit rawat jalan. f. Evaluasi formulir PRMRJ akan dilakukan tim case manager pelayanan pasien setiap 3 bulan A. ASESMEN AWAL Asesmen awal adalah suatu proses untuk mengidentifikasi dan menangani kondisi yang mengancam nyawa, berfokus pada tingkat kesadaran pasien, stabilisasi leher dan tulang belakang, menjaga patensi jalan napas, pernapasan,dan sirkulasi. Asesmen awal harus dilakukan pada saat kontak pertama dengan pasien. Asesmen awal hendaknya dilakukan dengan cepat dan hanya memerlukan waktu beberapa detik hingga satu menit. Asesmen awal yang cepat dan tepat akan menghasilkan diagnosa awal yang dapat digunakan untuk menentukan penanganan yang diperlukan oleh pasien. Asesmen awal dan diagnosa awal menentukan apakah pasien membutuhkan pelayanan segera-gawat darurat. Selain itu, asesmen awal dapat membantu menentukan apakah kondisi pasien kritis, tidak stabil, berpotensi tidak stabil atau stabil. Asesmen awal dapat membantu menentukan apakah pasien membutuhkan pelayanan kesehatan gawat darurat, rawat jalan ataupun rawat inap. Sehingga dengan adanya asesmen awal ini, pelayanan kesehatan terhadap pasien dapat dilakukan secara optimal. Panduan pelaksanaan asesmen awal adalah sebagai berikut 1. Keadaan Umum a. Identifikasi keluhan utama/ mekanisme cedera b. Tentukan status kesadaran dengan Glasgow Coma Scale GCS dan orientasi c. Temukan dan atasi kondisi yang mengancam nyawa Untuk pasien geriatric pada geriatri dapat mempersulit pengkajian status kesadarannya. Untuk informasi yang lebih akurat dapat ditanyakan kepada keluarga atau pengasuh sehari-hari. 2. Jalan Nafas a. Pastikan patensi jalan napas head tilt dan chin-lift pada pasien kasus medic dan jaw thrust pada pasien trauma b. Fiksasi leher dan tulang belakang pada pasien dengan risiko cedera spinal c. Identifikasi adanya tanda sumbatan jalan napas muntah, perdarahan, gigi patah+hilang, trauma wajah d. Gunakan oropharyngeal airway OPA/ nasopharyngeal airway NPA jika perlu. 3. Pernafasan a. Nilai ventilasi dan oksigenasiii. Buka baju dan observasi pergerakan dinding dada & nilai kecepatan dan kedalaman napas b. Nilai ulang status kesadaran. Berikan intervensi jika ventilasi dan atau oksigenasi tidak adekuat pernapasan < 12x/menit, berupa oksigen tambahan, kantung pernapasan bag-valve mask, intubasi setelah ventilasi inisial jika perlu. Jangan menunda defibrilasi jika diperlukan c. Identifikasi dan atasi masalah pernapasan lainnya yang mengancam nyawa 4. Sirkulasi a. Nilai nadi dan mulai Resusitasi Jantung-Paru RJP jika diperlukan. a Jika pasien tidak sadar, nilai arteri karotis b Jika pasien sadar, nilai arteri radialis dan bandingkan dengan arteri karotis c Untuk pasien usia < 1 tahun, nilai arteri brakialis b. Atasi perdarahan yang mengancam nyawa dengan memberi tekanan langsung direct pressure dengan kassa bersih c. Palpasi arteri radialis. nilai kualitas lemah/ kuat, kecepatan denyut lambat, normal, cepat, teratur atau tidak d. Identifikasi tanda hipoperfusi/ hipoksia capillary refill, warna kulit, nilai ulang status kesadaran. Atasi hipoperfusi yang terjadi Untuk pasien geriatric. Pada pasien geriatri seringkali dijumpai denyut nadi yang irreguler. Hal ini jarang sekali berbahaya. Akan tetapi frekuensi nadi, baik itu takikardi terlalu cepat maupun bradikardi terlalu lambat dapat mengancam nyawa B. ASESMEN BERKELANJUTAN Merupakan bagian dari asesmen ulang. Dilakukan pada semua pasien saat transfer ke rumah sakit atau selama dirawat di rumah sakit. 1. Tujuan a. Menilai adanya perubahan pada kondisi pasien yang mungkin membutuhkan intervensi tambahan b. Mengevaluasi efektifitas intervensi sebelumnya c. Menilai ulang temuan klinis sebelumnya 2. Pada pasien stabil a. ulangi dan catat asesmen awal setiap 15 menit b. Pada pasien tidak stabil ulangi dan catat asesmen awal setiap 5 menit. a Nilai ulang status kesadaran b Pertahankan patensi jalan napas c Pantau kecepatan dan kualitas pernapasan d Nilai ulang kecepatan dan kualitas denyut nadi e Pantau warna dan suhu kulit f Nilai ulang dan catat tanda vital c. Ulangi asesmen terfokus sesuai dengan keluhan pasien d. Periksa intervensi a Pastikan pemberian oksigen adekuat b Manajemen perdarahan c Pastikan intervensi lainnya adekuat C. ASESMEN ULANG Asesmen ulang didokumentasikan pada lembar SOAP Subjektif, Objektif , Asesmen, Planning. 1. Bagian subyektif S berisi informasi tentang pasien yang meliputi informasi yang diberikan oleh pasien, anggota keluarga, orang lain yang penting, atau yang merawat. Jenis informasi dalam bagian ini meliputi e. Keluhan/gejala-gejala atau alasan utama pasien datang ke rumah sakit, menggunakan kata-katanya sendiri keluhan utama. f. Riwayat penyakit saat ini yang berkenaan dengan gejala-gejala riwayat penyakit saat ini. g. Riwayat penyakit dahulu pada masa lampau. h. Riwayat pengobatan, termasuk kepatuhan dan efek samping dari pasien, bukan dari profil obat yang terkomputerisasi. i. Alergi. j. Riwayat sosial dan/atau keluarga. k. Tinjauan/ulasan sistem organ 2. Bagian objektif O berisi informasi tentang pemeriksaanfisik, tes – tes diagnostik dan laboratorium dan terapi obat 3. Bagian asesmen A menilai kondisi pasien untuk diterapi 4. Bagian plan P berisi rencana pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan, rencana terapi yang akan diberikan dan rencana pemantauan khusus yang akan dilakukan untuk menilai perkembangan kondisi pasien. Dengan format dokumentasi yang sistematik, konsisten dan seragam tersebut maka lembar SOAP akan menjadikan rencana berbagai asuhan pasien menjadi lebih efisien. Catatan SOAP adalah format yang akan digunakan pada keseluruhan tindakan medik, keperawatan dan gizi dalam rencana terapi / terapeutik serta asuhan pasien. D. ASESMEN PASIEN RAWAT JALAN Pedoman asesmen untuk rawat jalan dilakukan pada pasien medis yang sadar atau pasien trauma yang tidak mengalami mekanisme cedera signifikan, dengan fokus pada keluhan utama pasien dan pemeriksaan fisik terkait. Prosedur dan pedoman asesmen pasien rawat jalan adalah sebagai berikut 1. Identitas pasien rawat jalan harus selalu dikonfirmasi pada awal pemberian pelayanan kesehatan. 2. Dokter melakukan asesmen awal dan menentukan apakah pasien bias dilayani di Instalasi Rawat Jalan atau seharusnya mendapatkan pelayanan segera di Instalasi Gawat Darurat. Pasien yang harus mendapatkan pelayanan segera ditransfer ke Instalasi Gawat Darurat. 3. Dokter melakukan asesmen terfokus kasus medis atau trauma sesuai dengan kondisi pasien. 4. Dokter melakukan anamnesa dengan menanyakan atau meminta pasien untuk menceritakan keluhan yang dirasakan sehingga membuat pasien datang untuk berobat. 5. Dokter menambahkan atau memberikan pertanyaan- pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan pasien sehingga keluhan pasien menjadi lebih lengkap dan terperinci 6. Dokter menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita dan riwayat alergi atau pemakaian obat sebelumnya. 7. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital kesadaran, tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan dan suhu badan serta berat badan, terutama untuk pasien anak-anak. Apabila perawat atau dokter meragukan hasil pemeriksaan yang dilakukan maka dokter akan melakukan sendiri pemeriksaannya. 8. Dokter melakukan asesmen menyeluruh dan terarah sesuai dengan keluhan pasien. 9. Perawat mengkaji status nyeri dan status psikologis pada setiap pasien rawat jalan. Pengkajian status nyeri dilakukan berdasarkan asesmen status nyeriyang telah ditetapkan. 10. Apabila diperlukan, dokter menganjurkan pemeriksaan penunjang baik laboratorium untuk atau melakukan radiologi dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti patalogi anatomi dan lain-lain untuk membantu menegakkandiagnosa penyakit pasien secara lebih pasti. 11. Dokter membuat kesimpulan dari semua informasi yang diperoleh selama proses rawat jalan berupa diagnosa sementara dan differensial diagnosa. 12. Dokter memberikan pengobatan dan/ atau rencana pelayananan selanjutnya seperti rawat inap, konsultasi spesialisasi lain atau tindakan lainnya. Untuk rawat inap, pasien dan keluarga diarahkan ke prosedur pasien rawat inap. Konsultasi spesialisasi harus dilakukan secara tertulis melalui lembaran konsultasi dan hasil konsultasi dicatat dalam rekam medis. 13. Tindakan dilakukan setelah adanya persetujuan tindakan medis informed consent dari pasien atau keluarga pasien. 14. Semua informasi diatas wajib diperoleh dari pasien dan/ atau keluarga pasien dan harus dicatat secara lengkap dan terperinci dalam status rawat jalan dan didokumentasikan dalam buku rekam medis. 15. Untuk pelayanan kesehatan gigi di Poliklinik Gigi ditambahkan odontogram dalam rekam medisnya. Isi Minimal Asesmen Pasien Rawat Jalan Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/ III/ 2008 tentang Rekam Medis bahwa isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan sekurangkurangnya memuat 1. Identitas pasien 2. tanggal dan waktu 3. hasil anamnesa, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit 4. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medic 5. Diagnosis 6. Rencana penatalaksanaan 7. Pengobatan dan atau tindakan 8. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien 9. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik 10. Persetujuan tindakan bila diperlukan BAB III TATA LAKSANA Waktu pelaksanaan asesmen harus diperhatikan sehingga pelayanan kesehatan kepada pasien dapat berlangsung dengan cepat, tepat dan bermanfaat. Kecepatan pelayanan dan kualitas pelayanan harus sejalan. Asesmen medis dan keperawatan harus selesai dalam waktu 24 jam sesudah pasien diterima di rumah sakit dan tersedia untuk digunakan dalam seluruh pelayanan untuk pasien. Apabila kondisi pasien mengharuskan maka asesmen medis dan dilaksanakan dan tersedia lebih dini/ cepat. Jadi untuk pasien gawat darurat, asesmen harus segera dilakukan dan untuk kelompok pasien tertentu harus dinilai lebih cepat dari 24 jam. Apabila asesmen medis awal dilaksanakan di luar rumah sakit sebelum dirawat, maka hal ini harus terjadi sebelum 30 hari. Apabila telah lebih dari 30 hari maka riwayat kesehatan harus diperbaharui dan dilakukan pemeriksaan fisik ulang. Untuk asesmen medis yang dilakukan dalam waktu 30 hari sebelum rawat inap, maka setiap perubahan kondisi pasien harus dicatat pada waktu mulai dirawat BAB IV DOKUMENTASI PRMRJ pasien didokumentasikan sebagai berikut a. PRMRJ ini disimpan oleh rumah sakit dan salinannya dalam bentuk print out diberikan kepada pasien. Jika diperlukan untuk pelayanan berkelanjutan maka selain resume medis juga diberikan kepada praktisi kesehatan yang akan bertanggung jawab atas pelayanan berkelanjutan bagi pasien atau tindak lanjutnya. b. PRMRJ untuk kepentingan pasien dengan pihak ketiga asuransi, dapat menggunakan formulir PRMRJ dari pihak asuransi. c. PRMRJ disimpan selamanya dalam bentuk dokumen elektronik oleh bagian rekam medis. Lampiran 1. Form PRMRJ
1aResume Pasien Rawat Jalan Berkelanjutan by rudy_yulianto_1
Download Free DOCXDownload Free PDFSPO RESUME MEDIS RAWAT JALANSPO RESUME MEDIS RAWAT JALANSPO RESUME MEDIS RAWAT JALANSPO RESUME MEDIS RAWAT JALANConny Oktizulvia
Penyimpanandokumen rekam medis bertujuan untuk: 1. Mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali dokumen rekam medis yang disimpan di rak filing. 2. Mudah mengambil dari tempat penyimpanan. 3. Mudah pengembaliannya. 4. Melindungi dokumen rekam medis dari bahaya pencurian, kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.
0% found this document useful 0 votes877 views7 pagesDescriptionhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjOriginal TitlePanduan Resume 97Copyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes877 views7 pagesPanduan Resume Medis - Word 97Original TitlePanduan Resume 97DescriptionhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjFull description Alurpengajuan Reimburse Biaya rawat jalan, rawat Inap dan Santunan Kematian dari Asuransi tambahan 1. Melengkapi form Rawat Jalan dan Rawat inap dengan melampirkan kuitansi asli, diagnosa dokter atau resume medis, hasil FC tes diagnosa seperti laboratorium atau rontgen, FC Kartu asuransi.
0% found this document useful 0 votes6 views10 pagesDescriptionresume rawat jalanOriginal Title9. okPanduan Resume Pasien Rawat JalanCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes6 views10 pagesOk Panduan Resume Pasien Rawat JalanOriginal Title9. okPanduan Resume Pasien Rawat JalanJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Resumemedis (jika sblm meninggal di rawat RS) Copy Buku tabungan; Bukti Identas (KTP) Peserta Asuransi (copy); Mengisi Form Rawat Jalan / Form Rawat Inap; Kontak BRI Life. 1500087; 0811-935-0087 (text only) cs@brilife.co.id; Eksplor BRI Life. Produk; Karier; Klaim; Unduh Formulir; Beli Online;

PANDUAN ASSESMEN PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP BAB I PENDAHULUAN A. DEFINISI 1. Asesmen pasien Tahapan dari proses dimana dokter, perawat, dietisien mengevaluasi data pasien baik subyektif maupun obyektif untuk keputusan terkait a b c d Status kesehatan pasien Kebutuhan perawatan Intervensi Evaluasi 2. Assesmen awal pasien rawat jalan Adalah tahap awal dari proses dimana dokter mengevaluasi data pasien baru rawat jalan 3. Asesmen awal pasien rawat inap Adalah tahap awal dari proses dimana dokter, perawat dan dietisien mengevaluasi data pasien dalam 24 jam pertama sejak pasien masuk rawat inap atau bias lebih cepat tergantung kondisi pasien dan dicatat dalam rekam medis 4. Asesmen ulang pasien adalah tahap lanjut dari proses dimana dokter, perawat dan dietisien mengevaluasi data pasien setiap terjadi perubahan yang signifikan atas kondisi klinisnya 5. Asesmen pasien Gawat darurat Asesmen secara pasien gawat darurat adalah suatu proses yang dilakukan sengaja, sistematis dan terencana untuk mendapatkan informasi dari seseorang individu yang datang ke rumah sakit sesegera mungkin untuk mengidentifikasi kondisi yang mengancam nyawa, melakukan intervensi secepat mungkin dan menatalaksana cedera yang tidak mengancam nyawa serta manajemen transfer diInstalasi Gawat darurat. 6. Rekam medis Adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien 7. DPJP Adalah seorang dokter / dokter gigi yang bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien. DPJP juga bertanggungjawab terhadap kelengkapan, kejelasan dan kebenaran serta ketetapan waktu pengembalian dari rekam medis pasien tersebut 8. Case manager Adalah perawat yang bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan atas setiap pasien. Tujuannya untuk menjamin mutu asuhan keperawatan dari pasien tersebut 9. Keperawatan Adalah seluruh rangkaian proses asuhan keperawatan dan kebidanan yang diberikan kepada pasien yang berkesinambungan yang dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam usaha memperbaiki ataupun memelihara derajat kesehatan yang optimal 10. Dietisien adalah dietetika, seorang professional medis yang mengkhususkan diri dalam studi tentang gizi dan penggunaan diet khusus untuk mencegah dan mengobati penyakit B. ALUR RAWAT JALAN mulai Pasien masuk poliklinik Rekam Medis Memeriksa kelengkapan administrasi dan mengentri data pasien ke divisi yang di tuju Prosedur penunjang DPJP Asesmen medis anamnesis dan pemeriksaan fisik Perlu penunjang ? Tidak Prosedur tindakan / one day care DPJP Menulis resep/surat kontrol/rujuk balik Ya DPJP Menulis surat dan enrty work order Ya Perlu tindakan ? Tidak Tidak Perlu MRS ? Ya Kasus bedah ? Ya DPJP Menulis surat permintaan DPJP bedah Selesai Menulis permintaan MRS Mengentri acara operasi Prosedur pendaftaran di sentral mulaiINAP RAWAT Pasien Tandatangani persetujuan perawatan dalam RM DPJP Dietisien Mengasesmen status gizi Perlu terapi gizi ? Ya Mengasesmen awal medis Anamnesis fisik dan pemeriksaan Diagnosis kerja Pemeriksaan penunjang Kolaborasi pemberian nutrisi Ya Rencana terapi DPJP Menulis resep / alkes dalam lembar RPO Meminta diagnosa penunjang Apoteker Menyiapkan obat / alkes DPJP Melakukan terapi sesuai PPK dan CP DPJP / Keperawatan / Dietisien Mengasesmen ulang medis / keperawatan / gizi Perkembangan terintegrasi Monitor harian Keperawatan Mengasesmen awal keperawatan Keluhan jutama Kenyamanan / aktivitas / proteksi Pola makan dan eliminasi Respon emosi Sosio Asesmen spiritual kebutuhan rohani Asesmen resiko jatuh Asesmen nyeri bila Keperawatan ada Asuhan keperawatan Data khusus fokus / Masalah diagnosa keperawatan / Tanggal & intervensi jam Tangal & jam evaluasi SOAP DPJP dan Keperawatan Merencanakan pemulangan pasien DPJP / Keperawatan / Apoteker / Dietisienis Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga DPJP Melakukan penanganan lanjutan Mengisi form discharge planning DPJP Belum Sembuh ? meninggal Ya Menulis sebab kematian DPJP selesai Mengisi form resume medis Membuat surat kontrol poli Prosedur kamar jenazah BAB II JENIS- JENIS ASESMEN A. ASESMEN AWAL Asesmen awal adalah suatu proses untuk mengidentifikasi dan menangani kondisi yang mengancam nyawa, berfokus pada tingkat kesadaran pasien, stabilisasi leher dan tulang belakang, menjaga patensi jalan napas, pernapasan,dan sirkulasi. Asesmen awal harus dilakukan pada saat kontak pertama dengan pasien. Asesmen awal hendaknya dilakukan dengan cepat dan hanya memerlukan waktu beberapa detik hingga satu menit. Asesmen awal yang cepat dan tepat akan menghasilkan diagnosa awal yang dapat digunakan untuk menentukan penanganan yang diperlukan oleh pasien. Asesmen awal dan diagnosa awal menentukan apakah pasien membutuhkan pelayanan segera-gawat darurat. Selain itu, asesmen awal dapat membantu menentukan apakah kondisi pasien kritis, tidak stabil, berpotensi tidak stabil atau stabil. Asesmen awal dapat membantu menentukan apakah pasien membutuhkan pelayanan kesehatan gawat darurat, rawat jalan ataupun rawat inap. Sehingga dengan adanya asesmen awal ini, pelayanan kesehatan terhadap pasien dapat dilakukan secara optimal. Panduan pelaksanaan asesmen awal adalah sebagai berikut 1. Keadaan Umum a Identifikasi keluhan utama/ mekanisme cedera b Tentukan status kesadaran dengan Glasgow Coma Scale GCS dan orientasi c Temukan dan atasi kondisi yang mengancam nyawa Untuk pasien geriatric pada geriatri dapat mempersulit pengkajian status kesadarannya. Untuk informasi yang lebih akurat dapat ditanyakan kepada keluarga atau pengasuh sehari-hari. 2. Jalan Nafas a Pastikan patensi jalan napas head tilt dan chin-lift pada pasien kasus medis dan jaw thrust pada pasien trauma b Fiksasi leher dan tulang belakang pada pasien dengan risiko cedera spinal c Identifikasi adanya tanda sumbatan jalan napas muntah, perdarahan, gigi patah+hilang, trauma wajah d Gunakan oropharyngeal airway OPA/ nasopharyngeal airway NPA jika perlu. 3. Pernafasan a Nilai ventilasi dan oksigenasiii. Buka baju dan observasi pergerakan dinding dada & nilai kecepatan dan kedalaman napas b Nilai ulang status kesadaran. Berikan intervensi jika ventilasi dan atau oksigenasi tidak adekuat pernapasan 5 tahun menggunakan grafik CDC dan 5 hari, diberikan skor 2 d Langkah 4 tambahkan skor yang diperoleh dari langkah 1, 2 dan 3 untuk menilai adanya risiko malnutrisi i. Skor 0= risiko rendah ii. Skor 1= risiko sedang iii. Skor ≥ 2= risiko tinggi e Langkah 5 gunakan panduan tatalaksana untuk merencanakan strategi keperawatan berikut ini i. Risiko rendah Perawatan rutin ulangi skrining pada pasien dirumah sakit tiap minggu, pada pasien rawat jalan tiap bulan Risiko sedang Observasi Catat asupan makanan selama 3 hari. Jika asupan adekuat, ulangi skrining pasien di rumah sakit tiap ii. minggu, pada pasien rawat jalan tiap bulan. Jika tidak adekuat, rencanakan strategi untuk perbaikan dan peningkatan asupan nutrisi, pantau dan kaji ulang program pemberian nutrisi secara teratur Risiko tinggi Tatalaksana Rujuk ke ahli gizi, Perbaiki dan tingkatkan asupan nutrisi, Pantau iii. dan kaji ulang program pemberian nutrisi Pada pasien di rumah sakit iv. tiapminggu, pada pasien rawat jalan tiap bulan. Untuk semua kategori Atasi penyakit yang mendasari dan berikan saran dalam pemilihan jenis makanan, Catat katagori risiko malnutrisi, Catat kebutuhan akan diet khusus dan i. ii. iii. iv. v. ikuti kebijakan setempat 3. Asesmen Gizi Pasien Anak a Asesmen Gizi Pasien Anak > Lima Tahun Menggunakan grafik CDC dengan rumus % IBW = BB Aktual / BB Ideal x 100 %Klasifikasi % IBW Obesitas > 120 % BB Ideal Overweight > 110 % - 120 % BB Ideal Gizi Normal 90 % - 110 % BB ideal Gizi Kurang 70 % - 90 % BB Ideal Gizi Buruk 3 SD Obesitas 2 SD – 3 SD Gizi Lebih 2 SD – 2 SD Gizi baik 2 SD - - 3 SD Gizi kurang 3 SD Gizi buruk D. Pemeriksaan Penunjang Untuk menegakkan diagnosa terkadang dibutuhkan konfirmasi pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan radiodiagnostik. Semua catatan hasil pemeriksaan penunjang tersebut harus disimpan dalam rekam medis pasien. BAB IV KERANGKA WAKTU PELAKSANAAN ASESMEN Waktu pelaksanaan asesmen harus diperhatikan sehingga pelayanan kesehatan kepadapasien dapat berlangsung dengan cepat, tepat dan bermanfaat. Kecepatan pelayanan dan kualitas pelayanan harus sejalan. Asesmen medis dan keperawatan harus selesai dalam waktu 24 jam sesudah pasien diterima di rumah sakit dan tersedia untuk digunakan dalam seluruh pelayanan untuk pasien. Apabila kondisi pasien mengharuskan maka asesmen medis dan dilaksanakan dan tersedia lebih dini/ cepat. Jadi untuk pasien gawat darurat, asesmen harus segera dilakukan dan untuk kelompok pasien tertentu harus dinilai lebih cepat dari 24 jam. Apabila asesmen medis awal dilaksanakan di luar rumah sakit sebelum dirawat, maka hal ini harus terjadi sebelum30 hari. Apabila telah lebih dari 30 hari maka riwayat kesehatan harus diperbaharui dan dilakukan pemeriksaan fisik ulang. Untuk asesmen medis yang dilakukan dalam waktu 30 hari sebelum rawat inap, maka setiap perubahan kondisi pasien harus dicatat pada waktu mulai dirawat BAB V DOKUMENTASI Rekam Medis Mendokumentasikan pemeriksaan pasien merupakan langkah kritikal dan penting dalam proses asuhan pasien. Hal ini umumnya dipahami pelaksana praktek kedokteran bahwa “ jika anda tidak mendokumentasikannya, anda tidak melakukannya”. Dokumentasi adalah alat komunikasi berharga untuk pertemuan di masa mendatang dengan pasien tersebut dan dengan tenaga ahli asuhan kesehatan lainnya. Alasan lain mengapa dokumentasi sangat kritikalterhadap beberapa metode berbeda proses digunakan asuhan pasien. Saat ini, untuk mendokumentasikan asuhan pasien dan PCP, dan beragam format cetakan dan perangkat lunak komputer tersedia untuk membantu farmasis dalam proses ini. Dokumentasi yang baik adalah lebih dari sekedar mengisi formulir; akan tetapi, harus memfasilitasi asuhan pasien yang baik. Ciri-ciri yang harus dimiliki suatu dokumentasi agar bermnanfaat untuk pertemuan dengan pasien meliputi Informasi tersusun rapi, terorganisir dan dapat ditemukan dengan cepat REFERENSI Lucas Country Emergency Medical Services. Tab 600 pre-hospitalpatient assessment. Oleh Toledo; 2010. Montana State Hospital Policy and Procedure. Patient assessmentpolicy; 2009. Patient assessment definitions. San Mateo Country EMS Agency. Patient assesment, routine medicalcare, primary and secondary survey; 2009. Danver Paramedic Division. Pre-hospital protocols; 2012. Malnitrition Advisory Group a Standing Commitees of BAPEN,Malnutrition Universal Screening Tool MUST, 2010. Sizewise. Understanding fall risk, prevention, and protection, USAKansas. Sentara Williamsburg Community assesment andmanagement policy; 2006. National Instute of Health warren Grant Magnuson Clinical Center,Pain intensity instruments numeric rating scale; 2003. Pain management. diakses tanggal 23 Februari 2012,Diunduhdari Craig P, Dolan P, Drew K, Pejakovich P, Nursing assesment, plain ofcare, and patient education the foundation of patient care. USAHCPro, Inc; 2006

Panduanini dapat digunakan sebagai acuan dan dasar bagi petugas Puskesmas Sentolo 1 dalam proses pemulangan pasien. IV. RUANG LINGKUP Meliputi pemulangan pasien di rawat jalan dan rawat inap V. SASARAN 1. Tenaga medis 2. Pasien BAB II TATA LAKSANA I. Assesmen Awal Saat Pasien Masuk A. Identifikasi, Persiapan dan Discharge Planning Pekerjaan adalah momen yang memerlukan perhatian khusus. Dan peranan yang besar di sini adalah ringkasan. Setiap kekosongan dari pemohon "menunggu" untuk sesuatu yang istimewa. Anda perlu sentiasa membuat "kad perniagaan" baru. Bagaimanakah saya boleh menulis resume untuk jururawat? Apakah ciri-ciri yang perlu diambil kira di sini? Apa yang perlu dicari? Semua ini penting untuk diketahui. Lagipun, kadang-kadang ia adalah resume yang akan memainkan peranan penting dalam penempatan pekerjaan anda. Sesetengah kualiti perlu disembunyikan, ada yang menambah. Tetapi anda tidak berbohong. Jadi apa yang harus ditulis dalam "kad perniagaan" anda? Pendidikan Perkara pertama yang perlu anda perhatikan adalah pendidikan. Mana-mana pekerja kesihatan mesti memiliki kemahiran, kemahiran dan pengetahuan tertentu. Dan disahkan didokumenkan. Selalunya resume jururawat membolehkan kehadiran pendidikan menengah khusus. Sekiranya anda mempunyai "menara", ini adalah tambahan besar. Apakah jenis arahan yang sedang berlaku? "Kejururawatan" atau sebarang arahan perubatan. Selalunya, ia adalah varian pertama yang berlaku. Tetapi kadang-kadang walaupun tanpa pendidikan menengah yang lebih tinggi atau khusus anda boleh direkrut. Terlalu banyak harapan untuk nasib semacam itu tidak perlu - itu jarang sekali. Mana-mana profesional perubatan, walaupun jururawat mudah, bertanggungjawab sepenuhnya kepada pesakit. Dan janganlah orang yang menggunakan orang yang tidak berpelajaran yang memahami apa-apa dalam perubatan, sama ada kepada pelanggan atau produk perubatan. Rintangan Tekanan Kepentingan yang tinggi juga melekat pada sifat peribadi, serta pengetahuan dalam bidang saintifik tertentu. Tulis resume jururawat, jujur, sama sekali tidak sukar daripada kerja lain. Selalunya perbezaan hanya dalam pendidikan. Dan baki item boleh dipanggil stereotaip. Jangan lupa untuk menunjukkan dalam "kad perniagaan" anda bahawa anda mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap stres. Masa ini sangat penting. Bekerja dalam perubatan - saraf, dan juga bertanggungjawab. Seseorang yang terdedah kepada stres, tidak boleh menjalankan tugas mereka secara teliti dan sepenuhnya. Ia juga akan menjejaskan kualiti perkhidmatan yang disediakan. Dan, sebagai akibatnya, pelanggan akan dicederakan. Oleh itu, pekerja kesihatan yang baik adalah orang yang tahan tekanan. Ingat ini. Seorang jururawat atau doktor tidak penting. Fakta tetap. Oleh itu, rintangan tekanan semestinya dalam ringkasan. Ketepatan Dan ini adalah satu lagi perkara yang tidak standard, tetapi sangat penting ketika mencari pekerjaan. Sampel resume jururawat untuk kerja perlu memasukkan item yang disebut "neatness." Sudah jelas bahawa untuk kebanyakan kekosongan itu tidak begitu penting. Tetapi bukan untuk pekerja perubatan. Doktor dan jururawat yang tidak tepat adalah reputasi buruk bagi mana-mana institusi perubatan. Dan sebagainya, nampaknya sangat kecil, memberi perhatian serius. Tidak mungkin anda akan direkrut jika ternyata anda adalah ceroboh. Lagipun, adalah penting bahawa pelanggan selesa, dan anda menjalankan tugas secara profesional. Tanpa ketepatan dalam bidang perubatan tidak boleh dilakukan. Kehadiran item ini akan meningkatkan peluang anda untuk mencari pekerjaan. Pengalaman dalam bidang perubatan Apa lagi yang perlu diteruskan oleh jururawat? Sejujurnya, terdapat banyak item yang mungkin tidak kelihatan sebagai yang paling penting, tetapi penting bagi majikan. Sebagai contoh, ia patut memberi perhatian kepada kemahiran profesional mereka. Dan ia tidak lagi mengenai pendidikan. Dan berapa banyak yang anda kenal dengan tanggungjawab masa depan anda. Pengalaman dalam ubat adalah dialu-alukan. Resume seorang jururawat, contohnya yang boleh dipanggil berjaya, semestinya termasuk keterangan beberapa kemahiran profesional yang anda miliki. Ini termasuk Suntikan suntikan intravena atau intramuskular; Berpakaian; Memberi pertolongan cemas kepada mangsa; Mengisi soal selidik dan jurnal; Pengalaman dalam menjalankan pemeriksaan perubatan. Pada dasarnya, barang-barang ini cukup untuk majikan untuk memberi perhatian kepada anda. Jadi, jangan lupa tentang kemahiran profesional. Hanya pengetahuan dan sifat peribadi anda yang penting, tetapi tanpa perkara di atas, anda tidak boleh menjadi jururawat atau pekerja perubatan yang berjaya pada prinsipnya. Tetapi senarai keperluan asas tidak berakhir di sana. Pembelajaran Antara perkara lain, resume jururawat, seperti pekerja lain, mestilah termasuk klausa tentang pelajar cepat anda. Ia baik apabila anda sudah mempunyai pendidikan perubatan secara selari. Ini akan memberikan anda kelebihan yang besar, kerana di tempat kerja anda hanya akan "mengasah kemahiran anda", dan tidak mempelajari sesuatu yang baru. Pelajar cepat untuk mana-mana pekerja memainkan peranan penting. Dan tidak kira siapa itu - tentang pekerja pejabat biasa atau doktor. Jururawat melakukan pelbagai tugas setiap hari. Sesetengah perkara benar-benar perlu dipelajari. Adalah lebih baik bagi majikan jika seseorang lebih cepat terlibat dalam proses tersebut. Ini akan memberikan sekurang-kurangnya beberapa jaminan bahawa anda sentiasa boleh menyesuaikan dan memberikan bantuan yang tepat kepada pelanggan. Komputer dan perubatan Apa lagi yang perlu dilakukan jururawat yang baik? Ringkasan Moscow atau mana-mana bandar lain - tidak kira di mana anda mencari pekerjaan, pekerja semacam itu juga harus mengandungi item yang menekankan kemahiran dan kebolehan komputer anda. Nampaknya, kenapa dalam bidang perubatan dan ilmu itu! Tetapi kini tanpa komputer mana-mana sahaja. Kedua-dua doktor dan jururawat sepatutnya dapat bekerja dengan "mesin" ini. Lagipun, setiap hari mereka perlu sedikit sebanyak untuk menghubunginya. Tunjukkan bahawa anda mempunyai kemahiran komputer. Sebagai contoh, di peringkat pengguna lanjutan. Ini, sebagai peraturan, sudah cukup. Untuk menonjol dari orang ramai, anda boleh menyenaraikan pengetahuan dalam program pejabat, serta bekerja dengan Internet dan pangkalan data. Semua ini hanya akan menarik perhatian kepada orang anda. Kerja Perkara penting seterusnya ialah pengalaman kerja. Baru-baru ini, walaupun jururawat memerlukan beberapa pengalaman kerja, dan dalam bidang perubatan. Sekiranya tidak ada, ia tidak begitu menakutkan. Tetapi ringkasan jururawat, contoh yang boleh dipanggil berjaya, mesti semestinya sekurang-kurangnya beberapa pengalaman kerja untuk mencerminkan. Walaupun anda hanya pergi ke tempat latihan. Sebagai contoh, semasa belajar di universiti atau kolej. Ingat, semakin banyak pengalaman yang anda miliki, semakin tinggi kemungkinan kejayaan. Jadi resume seorang jururawat memerlukan pendekatan yang lebih serius daripada ketika anda bekerja di beberapa pejabat atau toko. Dan ini betul. Perubatan adalah bidang tanggungjawab. Di sini adalah wajar untuk merekrut hanya pemohon yang terbaik dengan pengalaman. Jika tidak, pesakit akan menjadi "guinea babi", yang tidak akan memberi kesan positif terhadap reputasi institusi perubatan itu. Contoh Tetapi sekarang anda boleh melihat resume sebenar jururawat. Sampel, yang disampaikan kepada perhatian kita, benar-benar dianggap berjaya. Dengan apa-apa "kad perniagaan" anda dengan jelas tidak akan kekal tanpa kelebihan berbanding pesaing lain. Jadi, untuk memulakan, nyatakan maklumat hubungan anda. Ini adalah nama, nama keluarga, patronymic, umur dan tarikh kelahiran, bandar kediaman, status perkahwinan, alamat rumah, nombor telefon, e-mel. Pada dasarnya, tidak ada yang sukar. Norma yang diketahui dapat membantu menghubungi pemohon dan mengetahui siapa dia. Adalah baik untuk segera menunjukkan kedudukan dan pendapatan yang anda harapkan. Dalam kes kita, ini adalah seorang jururawat. Secara purata, anda boleh menuntut 10-15 ribu rubel. Pendidikan lanjut ditunjukkan "Kejururawatan", kursus latihan lanjutan untuk jururawat. Selepas - kemahiran profesional, kemahiran dan kualiti peribadi anda. Hanya apa yang paling sering diberi perhatian oleh majikan Rintangan tekanan; Ketepatan; Ketepatan waktu; Pelajar cepat; Keupayaan untuk bekerja di komputer tahap pengguna lanjutan; Kemahiran bekerja dalam program pejabat MS Office, Access, 1C; Pengalaman dengan soal selidik dan mengisi jurnal; Pengalaman dalam pembalut dan suntikan; Pengetahuan dalam psikologi; Keupayaan untuk bekerja dengan peralatan perubatan; Tulisan tangan yang kemas; Kerahsiaan. Pengalaman нет. Maklumat tambahan mengekalkan gaya hidup sihat, mempunyai rekod kesihatan. Pada dasarnya, itu sahaja. Resume sedemikian akan menarik perhatian orang anda. Tiada apa-apa yang sukar, bukan? Pada jururawat resume itu dibuat dengan mengambil kira beberapa ciri perdagangan, tetapi secara keseluruhannya semuanya tetap stereotaip. Dan anda boleh menggunakannya.

irsa22prosedur penerimaan pasien rawat jalan. karya tulis ilmiah kti arieswidiyoko. prosedur pendaftaran pasien bpjs rawat jalan by aep nurul. panduan rawat inap rumah sakit dr galih endradita m. pengaruh pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan terhadap. tinjauan penyebab keterlambatan klaim jaminan kesehatan. populerkan prosedur penerimaan

0% found this document useful 0 votes52 views4 pagesDescriptionRESUME RAWAT JALANCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes52 views4 pagesResume Rawat JalanJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. wHOd.
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/589
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/68
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/274
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/831
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/555
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/232
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/264
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/788
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/988
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/503
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/818
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/556
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/804
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/110
  • 75p7oxwwyq.pages.dev/841
  • panduan resume medis rawat jalan